Apakah Anda pernah merasa lelah oleh pencarian makna hidup yang tak berujung? Atau mungkin Anda sedang berada dalam keraguan spiritual, bertanya-tanya apakah Tuhan benar-benar mendengar suara hati Anda?
Perjalanan Jiwa bukan sekadar buku—ini adalah cermin bagi hati yang haus akan kebenaran, dan pelita bagi jiwa yang merindukan damai. Terinspirasi dari karya agung Confessions karya Santo Agustinus, buku ini menyajikan kisah transformasi luar biasa: dari kehidupan yang diliputi nafsu dan ambisi duniawi menuju pengakuan dosa yang jujur, dan akhirnya, kepada pelukan kasih karunia Allah yang menyembuhkan.
Disusun dengan gaya yang reflektif dan membumi, buku ini mengajak pembaca merenungkan pergulatan spiritual mereka sendiri, menemukan suara Tuhan dalam krisis, dan memahami bahwa tidak ada hati yang terlalu jauh untuk dijangkau oleh anugerah-Nya. Setiap bab ditulis dengan kehangatan pastoral dan kedalaman teologis, menjadikannya cocok bagi:
-
Mereka yang sedang mencari arah hidup,
-
Orang Kristen yang ingin mendalami iman secara pribadi,
-
Pencinta refleksi rohani dan sejarah gereja,
-
Pendeta, pembina rohani, atau mentor iman yang mencari bahan pembelajaran yang hidup dan aplikatif.
📌 Buku ini juga memuat pelajaran praktis dari kehidupan Agustinus: tentang pertobatan, peran mentor rohani, pentingnya introspeksi, hingga pemaknaan waktu dan kekekalan dalam terang iman Kristen.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami salah satu perjalanan spiritual paling memukau dalam sejarah Kekristenan—dan biarkan Perjalanan Jiwa menuntun Anda kepada pemulihan, pengharapan, dan damai yang sejati.
Buku ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana spiritualitas Agustinus tetap relevan dalam menghadapi tantangan dan dinamika dunia modern. Meskipun hidup pada abad ke-4, pergulatan spiritual Agustinus dengan dosa, pencarian makna, dan transformasi hidup melalui kasih karunia Tuhan mencerminkan banyak pertanyaan mendasar yang dihadapi oleh manusia masa kini. Di era di mana tekanan sosial, kemajuan teknologi, dan perubahan nilai-nilai sering kali menciptakan kekosongan spiritual, pelajaran dari Agustinus memberikan inspirasi dan jawaban yang relevan. Kehidupan modern, dengan fokus pada materialisme, narsisme, dan hedonisme, mirip dengan apa yang Agustinus alami dalam pencarian makna hidup di dunia yang menawarkan banyak hal tetapi tidak memberikan kepuasan sejati. Buku ini mengungkapkan bahwa hubungan pribadi dengan Tuhan, seperti yang ditemukan oleh Agustinus, tetap menjadi solusi untuk kegelisahan manusia modern.
Reviews
There are no reviews yet.